Saturday, February 16, 2013

Menyoal Peran Widyaiswara Dalam Pengelolaan Program Diklat

Oleh: Hamdan - Widyaiswara Madya

Pendahuluan



Jabatan Fungsional Widyaiswara adalah jabatan fungsional yang memiliki ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk mendidik, mengajar dan melatih Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. Widyaiswara adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih PNS pada Lembaga Diklat Pemerintah; karena sebagai aparatur pemerintah, PNS perlu meningkatkan kompetensinya melalui proses penyelenggaraan belajar dan mengajar di dalam lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) pemerintah.

Mengenal Perilaku dan Kebiasaan Tikus

Oleh: Hamdan - Widyaiswara Madya


Pendahuluan

Salah satu penyebab berkurangnya produksi beras antara lain adalah masih tingginya serangan hama pada pertanaman padi. Diantara sekian banyak hama yang menyerang pertanaman padi, tikus merupakan salah satu hama penting yang selalu menimbulkan kerugian yang sangat besar di kalangan petani.

Saturday, February 2, 2013

Pembuatan Kecap Dari Air Kelapa Secara Sederhana

Oleh: Hasan Basri - Widyaiswara Madya

Pendahuluan 
Sampai saat ini tanaman kelapa masih merupakan salah satu tanaman terpenting di Indonesia. Komoditas ini pada umumnya diusahakan oleh rakyat, sehingga peranan sosialnya menempati urutan kedua sesudah padi.  Tanaman kelapa telah dikenal sejak zaman dahulu sebagai tanaman serba guna. Istilah ini mempunyai alasan yang kuat, karena mulai dari pucuk sampai ke akarnya mempunyai kegunaan. Limbah air kelapa dapat dimanfaatkan untuk kecap, pembuatannya sangat sederhana, yakni melalui beberapa tahapan:



Pembuatan Arang Batok Kelapa Secara Sederhana

Oleh: Hasan Basri - Widyaiswara Madya

Pendahuluan

Sampai saat ini tanaman kelapa masih merupakan salah satu tanaman terpenting di Indonesia. Komoditas ini pada umumnya diusahakan oleh rakyat, sehingga perananan sosialnya menempati urutan kedua sesudah padi.
Tanaman kelapa telah dikenal sejak zaman dahulu sebagai tanaman serba guna. Istilah ini mempunyai alasan yang kuat, karena mulai dari pucuk sampai ke akarnya mempunyai kegunaan. Salah satu kegunaan yang belakangan ini menjadi perhatian masyarakat di pedesaan adalah arang tempurung (batok kelapa).

Mengoptimalkan Peran Inkubator Agribisnis Dalam Melahirkan Wirausahawan Baru di Bidang Pertanian

Oleh: Ahmad Suryanto - Widyaiswara Pertama

Pendahuluan
 
“Indonesia Kekurangan Pengusaha”, demikian judul berita di Tempo on line edisi 9 Juli 2012, cukup membuat saya tertegun. Mengutip pernyataan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta: “Jumlah pengusaha di Indonesia saat ini masih jauh dari angka ideal”. Untuk memajukan perekonomian, lanjut Menristek, idealnya sebuah negara memiliki pengusaha yang jumlahnya tak kurang dari 2 persen total warga. Sementara Indonesia baru 0,18 persen.

Gimin, Sosok Petani Teladan Dari Way Jepara

Oleh: Hasan Basri - Widyaiswara Madya

Harga coklat saat ini cukup melambung dipasar tradisional, harga biji kakao kering 17 ribu - 18 ribu rupiah perkilogram (Lampung Post April 2007). Bayangkan bila petani coklat memiliki luas lahan satu hektar dengan produksi tiga ton perhektar, tentu nilai tukar yang diperoleh petani cukup menggiurkan. Pendapatan yang diperolehnya bisa mencapai 35 juta rupiah pertahunnya. Penghasilan tersebut setara dengan PNS golongan III dengan masa kerja 20 tahun.

Mengenal Lebih Dekat Pertanian Organik

Oleh: Hamdan - Widyaiswara Madya


Latar Belakang

Pertanian organik mulai ramai dibicarakan sekitar 10 tahun lalu, dan semakin berkembang dengan meningkatnya permintaan masyarakat akan produk ini. Konsumen kelas menengah keatas merupakan target pasar dari usaha ini, alasan mereka memilih sayuran organik adalah produk yang aman bagi kesehatan. produk ini sering ditemui di supermarket atau  pada agen khusus produk pertanian organik. Harganya sedikit lebih mahal dibandingkan sayuran pada umumnya. 

Latihan Keliling Sebagai Media Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Pertanian

Oleh: Bambang Haryanto - Widyaiswara Madya

Kita sering mendengar apa yang dibicarakan orang dari Presiden, Menteri, Dirjen, anggota DPR bahkan para pimpinan-pimpinan bahwa Sumber Daya Manusia Kita Rendah. Kita akui bahwa memang sumber daya manusia yang rendah ini menyebabkan masyarakat kita menjadi miskin.
Kemiskinan sering berhubungan dengan kurang mampunya masyarakat mengakses suatu teknologi, dimana hasil penelitian telah banyak ditemukan suatu teknologi yang dapat mensejahterakan masyarakat, namun nyatanya masyarakat belum mampu menjamah teknologi tersebut. Selain daripada itu kemiskinan juga berhubungan dengan keterampilan, sikap dan pengetahuan masyarakat yang rendah sehingga mereka sulit untuk keluar dari belenggu itu.

Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Kompetensi Widyaiswara

Oleh: Hamdan - Widyaiswara Madya

Pendahuluan

Pertemuan Pengembangan Situs Web dan Database Widyaiswara Pertanian yang diselenggarakan di kota Denpasar, Bali pada tanggal 19 – 22 September 2012 yang lalu oleh Pusat Pelatihan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian mengusung tema Pengembangan Teknologi Informasi Untuk Peningkatan Kualitas Diklat.

Cooperative Learning Sebagai Model Pembelajaran Partisipatif

Oleh: Hamdan - Widyaiswara Madya



Pendahuluan
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar widyaiswara di Indonesia dalam proses pembelajaran peserta pelatihan adalah mengenai model pembelajaran yang digunakan. Berbagai model pembelajaran sudah banyak yang kita lakukan, bahkan termasuk model pembelajaran yang banyak dikenal sebagai Cooperative Learning (pembelajaran kooperatif) ini sendiri, namun masih jarang yang mempersoalkan penggunaannya dalam proses pembelajaran pada suatu paket pelatihan. Pertanyaan yang muncul berkenaan dengan model pembelajaran ini adalah: apa perlunya dilakukan dengan model pembelajaran ini, bagaimana prosesnya, dan tentu saja pertimbangan apa yang digunakan menyangkut kelebihan maupun kelemahan dari model pembelajaran Cooperatice Learning itu sendiri.

Multimedia Pembelajaran Interaktif

Oleh: Hamdan - Widyaiswara Madya


Pengertian
 Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain.

Tuesday, January 22, 2013

Teknik Konservasi Tanah dan Air Secara Biologis

Oleh: Hasan Basri - Widyaiswara Madya

Pendahuluan

Lahan kering adalah tanah yang dapat digunakan untuk usaha pertanian dengan menggunakan air sexcara terbatas dan biasanya hanya mengharapkan dari adanya hujan.

Memperbaiki Produktivitas Kakao Dengan Teknik Sambung Samping

Oleh: Hasan Basri - Widyaiswara Madya

Pendahuluan
 
Produktifitas tanaman kakao petani di Lampung masih rendah sekitar 900 kg/ha/tahun. Jauh dari produktifitas potensial yang seharusnya dapat dicapai yakni sebesar 2 – 3 ton/ha/tahun. Selain itu kualitas kakao kita juga rendah yang mengakibatkan harga kakao dari Indonesia dalam perdagangan dunia dinilai rendah, yang selanjutnya berdampak negatif terhadap harga kakao di tingkat petani.


Pendayagunaan Media Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran Partisipatif

Oleh: Hamdan - Widyaiswara Madya

Pembelajaran kreatif dimaknai sebagai usaha widyaiswara sebagai fasilitator mampu menyajikan proses belajar yang dapat menumbuhkan minat belajar peserta pelatihan, menciptakan kelas yang kondusif dan menyenangkan untuk belajar.